Saturday, June 16, 2007

Tujuh Kisah Cinta

Dengan memahami jenis kisah cinta kita, happy ending bukan cuma mimpi. Mau tahu apa saja cerita cinta itu?

  • Cinta Pertama : Kadang bisa berubah seiring dengan waktu. Nah, pintar-pintar bagaimana merawatnya supaya cinta pertama tetap awet (seperti judul lagu yang bilang, first love never dies)
  • Cinta Berbeda Status : Hal ini tidak jadi masalah, selama yang menjalani bahagia-bahagia saja. Tapi perbedaan status sosial yang terlalu jauh kadangkala bisa bikin salah satu pihak jadi merana, bila ikatan emosional di antara keduanya kurang kuat
  • Cinta Pembimbing : Cerita ini biasa dialami oleh sebagian besar wanita. Kebanyakan dari kita ingin mendapatkan pasangan yang bisa memberi pengetahuan praktis tentang segalanya. Pasangan yang juga bisa jadi 'guru', seseorang yang bisa kita kagumi dan yang dapat menolong kita mengembangkan bakat atau potensi kita sendiri
  • Cinta Segi Tiga : Tak jarang wanita cenderung tertarik dengan pria yang sudah terikat, atau sebaliknya, ada wanita yang gemar 'bertualang' cinta setelah terikat. Faktanya, nih, kata "terikat" menimbulkan tantangan dan godaan yang tidak bisa ditepis
  • Cinta Obsesif : Seseorang yang terobsesi mencintai kekasihnya. Meski ditinggal pergi, tetap yakin bahwa dia tetap akan kembali padanya
  • Cinta Sang Penyelamat : Ini dia kisah cinta bila kita selalu menolong dia setiap waktu. Sementara dia menganggap bantuan kita tulus, kita selalu menunggu balasannya. So, berikanlah cinta yang tulus padanya. Think positive!
  • Cinta Minus Usaha : Ini sih sama saja bohong..! Makanya berusahalah untuk mendapatkan cinta yang kita inginkan

Mitos Cinta

Supaya tidak tersesat, kini saatnya untuk mengetahui mana mitos, mana yang benar dan mana yang mengada-ada...!?

  • Lebih baik punya banyak Pacar sebelum Serius dengan Seseorang? "TERGANTUNG". Kita bisa belajar lebih banyak tentang diri sendiri, merumuskan pasangan seperti apa yang kita butuhkan, dan belajar menekan rasa egois. Semua ini bakal kita ketahui lewat pengalaman cinta. Tapi bukan berarti jadi playboy atau playgirl
  • Kita baru benar-benar mengenal pasangan setelah menikah? "BENAR". Umumnya sich, saat pacaran (yang cuma beberapa jam sehari itu...) si dia cuma memperlihatkan yang baik-baik saja. Setelah menikah, tinggal bareng dan mengalami berbagai situasi bersama-sama, baru deh, kita mengenal aslinya
  • Sekali-sekali bertengkar itu baik? "SALAH". Banyak pasangan yang menganggap pertengkaran adalah bumbu hubungan cinta karena berarti tidak ada lagi yang disembunyikan dari pasangan. Padahal, pertengkaran justru memicu komentar yang menyakitkan. Jalan terbaik dalam menyelesaikan persoalan adalah dengan bicara baik-baik sambil berusaha mengontrol emosi masing-masing
  • Kalau cinta, masing-masing harus menerima apa adanya dan tidak boleh saling melontarkan kritik? "SALAH". Saling menerima satu sama lain bukan berarti lantas menganggap semua perilakunya baik-baik saja. Ingat, kritik adalah bentuk kepekaan untuk memperbaiki perilaku pasangan yang tidak menyenangkan. Sebaiknya sich, lontarkan dengan niat bahwa semua ini dilakukan demi kebaikan bersama
  • Kesamaan minat mempererat hubungan cinta? "SALAH". Justru dengan perbedaan itu, hubungan cinta jadi lebih menyenangkan, lebih kuat dan lebih intim. Yang lebih penting untuk dilakukan adalah saling memberi dukungan dan perhatian terhadap minat, hobi, kebiasaan, dan cara hidup masing-masing
  • Cinta dan seks berjalan seiring? "SALAH" Tidak semua orang punya pemikiran semacam ini. Orang semacam ini umumnya tidak atau belum peduli akan kelanjutan masa depannya